Astronomi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang benda langit (meliputi galaksi, kosmik, supernova, bintang, planet, matahari, dan lain-lain), termasuk fenomena yang terjadi di ruang angkasa.
Ilmu ini terkadang disebut juga ilmu perbintangan dan ilmu falak. Secara keseluruhan meneliti berbagai sudut pandang dari materi ruang angkasa seperti asal usul, karakteristik, pergerakan, perkembangan, dan pengetahuan akan benda-benda langit tersebut di alam semesta.
Fakta Menarik tentang Astronomi
Kita akan mengetahui banyak hal yang menakjubkan ketika mempelajari Astronomi termasuk Galaksi, Supernova, Bintang, Planet, Matahari. Beberapa fakta menarik tentang astronomi terdengar aneh, tetapi sekaligus sangat menakjubkan. Dari Planet Bumi kita bisa menatap lautan kosmik selama ribuan sampai miliaran tahun.
Sebagian mungkin sudah mengetahui beberapa penjelasan, tetapi bagi sebagian yang lain dapat menjadi suatu kejutan, seperti bintang-bintang terbesar di Galaksi Bima Sakti. Walaupun demikian beberapa fakta astronomi merupakan perkirakan, kita tidak mengetahui pasti sebelum secara langsung berada ditempat dan mengalaminya. Dibawah ini adalah beberapa Fakta Menarik tentang Astronomi:
Galaksi Bima Sakti (Milky way Galaxy)
Sistem Tata Surya berada di dalam Galaksi, seakan-akan seperti setetes air di Lautan. Untuk melintasi Galaksi Bima Sakti dari ujung ke ujungnya memerlukan waktu yang sangat panjang, walaupun bergerak dengan kecepatan cahaya. Bayangkan saja! Untuk melintasinya dengan kecepatan cahaya sekitar 300.000 km/detik, akan memerlukan waktu sekitar 100.000-120.000 tahun.
Dengan demikian Galaksi Bima Sakti sangat luas, tetapi seluas itukah? Galaksi Bima Sakti hanyalah 1 dari sekitar Ratusan Miliar Galaksi yang teramati di Alam Semesta. Dan masih banyak yang belum teramati, karena sangat terbatasnya kemampuan teknologi.
Supernova
Supernova (disingkat: SN atau SNe) adalah ledakan bintang yang kuat dan bercahaya. Peristiwa astronomi sementara ini terjadi selama tahap evolusi terakhir dari sebuah bintang masif atau ketika katai putih dipicu ke dalam fusi nuklir yang tak terkendali. Objek aslinya, yang disebut nenek moyang, bisa runtuh menjadi bintang neutron atau lubang hitam, atau hancur total. Luminositas optik puncak supernova dapat dibandingkan dengan seluruh galaksi sebelum memudar selama beberapa minggu atau bulan.
Ketika sebuah bintang yang sangat besar dan masif berakhir masanya, maka akan meledak yang dinamakan supernova. Supernova menyebabkan ledakan besar yang melempar keluar sejumlah besar cahaya dan radiasi dalam gelombang kejut hingga mencapai kecepatan sekitar 30.000 km/detik atau lebih.
Diperkirakan bahwa beberapa supernova terjadi di Galaksi Bima Sakti setiap abad, dan setidaknya satu telah diamati dari Bumi dengan mata langsung. Pada tahun 1604, Johannes Kepler mencatat bahwa ada seperti bintang baru muncul di langit, yang terlihat bahkan pada siang hari selama tiga minggu lamanya.
Betelgeuse
Betelgeuse adalah bintang sangat terang di langit. Ini adalah bintang super raksasa merah sekitar 13.000 kali lebih terang dari matahari kita dan lebih dari sekitar 1000 kali lebih besar. Namanya berasal dari Bahasa Arab, dan terletak dekat bahu kanan dari Orion. Betelgeuse diperkirakan mendekati akhir masanya dan akan segera menjadi supernova.
Bintang-Bintang
Di ruang angkasa bisa dikatakan terdapat sarangnya aktivitas kelahiran bintang-bintang. Diperkirakan bahwa jumlah bintang-bintang di alam semesta lebih besar dari jumlah butiran pasir yang terdapat di semua pantai di Bumi.
Pada malam yang cukup cerah kita bisa melihat kumpulan bintang di langit yang setara dengan segenggam pasir. Bahkan pada malam yang sangat jelas, mata manusia hanya dapat melihat sekitar 3.000 bintang. Di Galaksi Bima Sakti saja diperkirakan terdapat 200-400 miliar bintang-bintang.
Masa Lalu Bintang
“Pencitraan Gambar atau Image” Cahaya dari bintang-bintang yang jauh jaraknya dan galaksi-galaksi yang lain membutuhkan waktu begitu lama untuk mencapai Bumi. Artinya “Image” atau Gambar yang dilihat muncul setelah ratusan, ribuan atau bahkan jutaan tahun yang lalu. Secara otomatis ketika pandangan tersebut mencapai Bumi, sudah pasti suasana ditempat sebenarnya sudah berubah.
Planet Merkurius
Planet Merkurius adalah planet yang terdekat dengan Matahari, suhunya bisa mencapai -173 derajat Celcius (atau Minus 280 derajat F). Mungkin sedikit aneh kedengarannya, tapi ada penjelasan sederhana. Karena Merkurius hampir tidak memiliki atmosfer, tidak ada yang menangkap panas dekat permukaan. Jadi, sisi gelap dari Merkurius (sisi menghadap jauh dari Matahari) sangat-sangat dingin. Tetapi rata-rata temperaturnya antara -173 derajat Celcius di malam hari sampai 427 derajat Celcius di siang hari.
Planet Jupiter
Planet Jupiter telah memperlihatkan suatu badai yang terus berlangsung selama bertahun-tahun bahkan dalam hitungan abad. Salah satu titik badai dinamakan “The Great Red Spot”, Badai kolosal berukuran hampir 2-3 kali lipat diameter Bumi dan terus berlangsung mencapai 300 tahun lebih. Badai ini berputar berlawanan dengan arah jarum jam.
Gunung berapi di bulannya Planet Jupiter melontarkan materinya dengan kecepatan 1 km setiap detik. Kecepatannya mencapai 20 kali lipat kecepatan gunung berapi di Bumi.
Atmosfer Planet
Hampir setiap planet dan beberapa bulan memiliki atmosfer. Atmosfer bumi mengandung unsur nitrogen dan oksigen. Venus memiliki atmosfer tebal dari karbon dioksida, dengan jejak-jejak gas beracun seperti sulfur dioksida. Atmosfer Mars sangat tipis mengandung Karbon dioksida. Sedangkan Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus terdapat hidrogen dan helium. Sedangkan ketika Pluto dekat matahari, ia memiliki atmosfer tipis, tapi ketika Pluto bergerak ke daerah luar orbitnya, atmosfer membeku dan runtuh ke permukaan planet.
Energi Matahari
Matahari merupakan salah satu bintang di Galaksi Bima Sakti. Matahari memiliki diameter sekitar 1.392.684 km yaitu sekitar 109 kali lipat dari diameter Bumi. Matahari menghasilkan begitu banyak energi, setiap detik intinya melepaskan sekitar 620 juta metric ton hydrogen setara 92 miliar bom nuklir. Namun, Matahari kita relatif kecil jika dibandingkan dengan bintang lainnya.
Rangkuman
Astronomi termasuk salah satu ilmu pengetahuan yang tertua, sebagaimana diketahui dari artifak-artifak astronomis yang berasal dari era prasejarah. Akan tetapi meskipun memiliki sejarah yang panjang, astronomi baru berkembang menjadi cabang ilmu pengetahuan modern melalui penemuan berbagai macam teknologi seperti teleskop atau teropong bintang yang bisa ditemukan di observatorium.