Kata-kata Mutiara Dzikir dan Doa Dari Sayyidina ‘Ali bin Abi Tholib Karomallohu Wajhah:
“Keselamatan memiliki sepuluh bagian, yang sembilan di antaranya terdapat dalam diam kecuali dari Dzikir kepada Alloh SWT, sedangkan yang satunya lagi terdapat dalam meninggalkan pergaulan dengan orang-orang bodoh.”
“Orang yang berdzikir kepada Alloh di tengah-tengah orang-orang yang lalai dari berdzikir kepada-Nya, seperti pohon yang hijau yang berada di tengah-tengah tanaman yang kering, dan seperti rumah yang berpenghuni di antara reruntuhan rumah.”
“Di antara indera-indera lahiriah, tidak ada yang lebih mulia daripada mata, maka janganlah kalian penuhi semua keinginannya (pandangannya), karena ia akan melalaikan kalian dari dzikir kepada Alloh.”
“Sesungguhnya ada ahli dzikir yang telah menganggap dzikir itu sebagai penukar dunia. Maka, bisnis atau jual beli tidak akan melalaikannya dari dzikir kepada Alloh.”
“Ada kalanya engkau meminta sesuatu (kepada Alloh SWT), tetapi permintaanmu itu tidak dikabulkan-Nya, namun engkau diberikan-Nya dengan sesuatu yang lebih baik daripada yang engkau minta itu, langsung atau tidak langsung. Dia memalingkanmu kepada sesuatu yang lebih baik bagimu.”
“Doa adalah kunci rahmat.”
“Mintalah (kepada Alloh SWT) secara mendesak (terus-menerus), niscaya akan dibukakan bagimu pintu-pintu rahmat.”
“Tolaklah berbagai gelombang bencana dengan doa.”
“Orang yang berdoa dengan tulus pasti akan mendapatkan salah satu dari ketiga ini: dosa yang diampuni; kebaikan yang disegerakan; atau keburukan yang ditangguhkan.”
“Maha Suci Yang kita memohon kepada-Nya untuk kepentingan kita, maka Dia bergegas memberikannya, sementara Dia menyerukan kepada kita demi kepentingan kita, tetapi kita lambat mengerjakannya. Kebaikan-Nya turun kepada kita, sementara keburukan kita naik kepada-Nya, padahal Dia adalah Raja Yang Maha Kuasa.”
“Harapan bagi Al-Kholiq SWT lebih kuat daripada rasa takut, karena engkau takut kepada-Nya disebabkan oleh dosamu, sedangkan engkau berharap kepada-Nya disebabkan oleh kemurahan-Nya. Maka, ketakutan itu adalah milikmu, sedangkan harapan itu adalah milik-Nya.”
“Tuhan-ku apa nilai dosa-dosa yang aku bawa dibandingkan dengan kemuliaan-Mu? Dan apa pula nilai ibadah yang aku persembahkan dibandingkan dengan nikmat-nikmat-Mu (Yang Engkau karuniakan kepadaku)? Sesungguhnya aku berharap dosa-dosaku tenggelam dalam kemuliaan-Mu, sebagaimana tenggelamnya amal-amalku dalam nikmat-nikmat-Mu.”
“Ya Alloh, aku berlindung kepada-Mu dari mengatakan kebenaran yang di dalamnya tidak ada keridhoaan-Mu, atau berharap kepada seseorang selain dari-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari berhias kepada manusia dengan sesuatu yang aku menjadi buruk di sisi-Mu. Dan aku berlindung kepada-Mu dari menjadi pelajaran bagi seseorang dari makhluk-makhluk-Mu.”
“Aku memohon kepada-Mu dengan keagungan keesaan-Mu dan kemuliaan-Mu, jangan Engkau putuskan dariku kebaikan-Mu setelah kematianku, sebagaimana Engkau senantiasa melihatku pada hari-hari hidupku. Engkau-lah Yang mengabulkan orang yang berdoa kepada-Mu dan Yang tidak akan mengecewakan orang yang berharap kepada-Mu, sedangkan orang yang memohon kepada selain diri-Mu pasti akan mendapatkan kekecewaan.”
“Ya Alloh, aku memohon kepada-Mu keikhlasan orang-orang yakin, persahabatan orang-orang yang berbakti, ketetapan hati dalam setiap kebajikan, keselamatan dari setiap dosa, keberuntungan dengan (masuk) surga, dan keselamatan dari (siksa) neraka.”